Pada saat sekarang ini siapa yang tidak mengenal mbah Surip. Pemilik namas asli Urip Ariyanto ini, merupakan sosok yang fenomenal sekaligus nyentrik. Lirik lagu yang dibawakan begitu ringan, simpel dan sederhana. Penampilan regge-nya tentu identik dengan dirinya. Begitu juga warna musik yang dibawakannya.
Saat di puncak ketenarannya, justru mbah Surip harus meninggalkan proses perjuangan yang di alaminya dalam dunia seni. Pada usianya yang 60 tahun, kita semua harus kehilangan pribadi nyentrik dan sederhana ini.
Booming lagu Tak Gendong, telah membuat mbah Surip menjadi seorang milyarder baru di
Secara finansial mungkin mbah Surip telah berubah. Tapi saya memperhatikan sosok mbah Surip tidaklah berubah. Ia tetap menjadi dirinya sendiri. Menyukai kopi, lebih senang mengendarai motor, gitar sederhana, dan tidak berusaha menjaga gengsinya. Tampilan apa adanya dan natural. Ternyata mbah Surip pun memiliki kebiasaan menginap di rumah teman, kerabat dan saudaranya. Ini semua menunjukan bahwa mbah Surip adalah sosok pribadi yang tetap menjaga diri agar tetap menjadi dirinya sendiri.
Mengapa saya selalu mengatakan menjadi dirinya sendiri? Karena memang banyak di antara kita yang sudah tidak lagi menjadi dirinya sendiri. Berusaha memasuki kehidupan yang lain. Yang belum tentu baik dan sesuai dengan keadaannya. Tapi inilah yang menjadi realitas kehidupan masyarakat kita. Tidak percaya…
Hal sederhana adalah masalah
Coba saja tanyakan kepada diri Anda sendiri. Perubahan apa dalam diri atau hidup Anda yang datang dari orang lain. Misalnya, kebiasaan merokok. Di awali dari orang lain yang menyarankan agar Anda merokok supaya diterima dalam kelompok. Pakaian juga seperti itu. Kebanyakan dari kebiasaan kita justru selalu di dorong dari orang lain bukan dari dalam diri kita sendiri. Kalau keadaannya sudah begini, tentu kita akan menjadi manusia yang tidak memiliki pendirian dan prinsip. Akibat dari sikap ini adalah kehancuran atau kesuraman hidup kita.
Bagaimana pun perubahan dari hidup kita yang kita alami, tetap harus ada yang tidak berubah yaitu diri kita sendiri. Harus tetap menjadi diri sendiri, setalah datang perubahan atau sebelum datang perubahan.
Ini pelajaran yang menarik dari sosok sederhana dan nyentrik, mbah Surip. Semoga saja kemampuan menjadi “keaslian” dirinya, bisa menginspirasi banyak orang lain, termasuk saya.
Terima kasih, mbah Surip…